Berbagai media baik online maupun offline ramai memperbincangkan proyeksi resesi besar-besaran pada tahun 2023. Jika semua betul terjadi :
- Apakah Anda sudah siap?
- Apakah Anda sudah punya strategi untuk mengantisipasi dan memanfaatkan kondisi pada tahun 2023 tersebut?
- Apa betul fenomena ini akan mengerikan bagi bisnis khususnya bisnis kuliner?
- Apakah proyeksi resesi pada tahun 2023 ini justru bisa jadi peluang besar untuk berinovasi?
Untuk mengetahui jawabannya simak artikel strategi bisnis menghadapi resesi dan inflasi ini hingga selesai.
Table of Contents
- Strategi Menghadapi Badai Resesi dan Inflasi
- a. Product Strategy
- b. Cash Flow Management
- c. Cost Review & Saving
- d. Open New Market Strategy
- e. Multi Channel Sales
- f. Pricing Strategy
- g. Database Optimization & Repeat Buying
- h. Agile & Innovative
- i. Collaboration Over Competition
- j. Marketing & Sales Activity
- k. Keep Update & Be Fast
- l. Technology Adoption
- m. Business Consolidation
- n. Bring Happiness & Be Positive
- o. Investment Portofolio
- p. Cash Saving Allocation
- Gunakan Strategi Bisnis Menghadapi Resesi Ini, Sekarang juga!
Strategi Menghadapi Badai Resesi dan Inflasi
Berikut ini 16 strategi bisnis menghadapi resesi untuk bisnis bisa bertahan bahkan bertumbuh. Strategi ini bisa Anda terapkan bila memang ternyata pada tahun 2023 terjadi kesuraman karena berbagai hal.
Seperti badai :
- resesi,
- inflasi,
- perang,
- ekonomi turun,
- tahun politik,
- dan sebagainya.
Jadi, penting sekali untuk Anda pelajari agar lebih optimis dan lebih siap. Yuk, simak!
a. Product Strategy
Strategi bisnis menghadapi resesi dan inflasi yang pertama adalah strategi produk (produk strategy). Salah satu dampak resesi yaitu kenaikan harga bahan baku yang kemungkinan besar juga akan berdampak pada HPP (Harga Pokok Penjualan).
Hal tersebut menyebabkan profit yang Anda hasilkan akan mengecil. Apalagi, jika saat ini margin bisnis Anda memang sudah tipis, bisa boncos nantinya.
Untuk itu, tentu Anda perlu strategi khusus mengenai product development & product engineering. Sehingga Anda tetap bisa menjaga HPP dengan ketat, jikapun tidak, minimal Anda bisa mempertahankan net profit bisnis.
Berikut beberapa hal terkait strategi bisnis menghadapi resesi dan inflasi ini :
- Luncurkan produk dengan HPP rendah dan net profit tinggi. Yang mana menu baru ini mensubtitusi menu lama yang HPP-nya melonjak.
- Re-engineering produk lama, usahakan HPP dijaga biar tidak naik. Misalnya dengan :
- negosiasi vendor,
- proses pengelolaan produk diefisienkan,
- melakukan outsourcing,
- dan lain-lain.
- Luncurkan produk baru untuk segmen baru. Misalnya luncurkan mie pedas atau nasgor 10 ribuan yang sudah diriset dulu HPP-nya untuk menggarap pasar lebih luas.
Jadi, poin utamanya kaji lagi produk Anda saat ini, apa yang bisa Anda lakukan. Sehingga produk laku dengan HPP rendah dan PROFIT tinggi.
b. Cash Flow Management
Ini kunci penting dalam bisnis kuliner! Tidak bicara resesi saja ini sangat penting. Apalagi jika resesi, cash flow management harus dilakukan segera bulan ini untuk jangka pendek dan memasuki tahun 2023.
Cost itu sesuatu yang pasti keluar. Namun tak ada kepastian dan jaminan cash pasti masuk. Jadi, buat skenario terkait strategi bisnis menghadapi resesi ini. Optimis itu bagus, tapi perlu diimbangi dengan kewaspadaan.
Sehingga Anda selalu dalam keadaan siap. Karena masalah cash flow ini bisa jadi urusan hidup mati perusahaan di kondisi sulit.
Pertimbangkan kembali seluruh pengeluaran perusahaan dan rencana investasi (jika ada) untuk saat ini. Sambil melihat perkembangan ke depannya, fokuskan pengeluaran dan rencana investasi yang memang memberi dampak langsung terhadap sales atau penjualan.
Kaji pengeluran yang tidak memberi dampak langsung atau bahkan malah menjadi beban back office ke depannya, seperti :
- rencana membangun gudang,
- central kitchen,
- membeli bangunan,
- investasi teknologi,
- dan lainnya.
Apakah bisa mencari alternatif lain seperti outsourcing atau bahkan bisa Anda tahan terlebih dahulu.
c. Cost Review & Saving
Strategi bisnis menghadapi resesi dan inflasi yang ketiga adalah tinjau dan penghematan biaya (cost review and saving). Review kembali semua biaya yang keluar saat ini.
Mana yang bisa diefisienkan mana yang perlu dipertahankan, atau bahkan ditambah. Sehingga revenue dan profit perusahaan bisa tetap dijaga bahkan bisa meningkat.
Lakukan review setiap persentase cost dan siapkan program apa yang bisa dilakukan agar cost bisa diturunkan, ditunda, atau bahkan dihilangkan. Misal terkait dengan gross margin, apakah HPP dapat diturunkan atau minimal sama.
Contohnya :
- negosiasi dengan vendor,
- ganti vendor,
- ganti bahan bakunya (tanpa menurunkan kualitas),
- dan lain-lain.
d. Open New Market Strategy
Buka pasar baru juga bisa jadi strategi bisnis menghadapi resesi dan inflasi untuk membuat perusahaan bisa bertahan bahkan tumbuh.
Mungkin selama ini perusahaan Anda kuat dan ramai karena banyak konsumen yang datang (dine-in, nongkrong, ngopi, dll). Maka Anda bisa menstrategikan dengan menggarap :
- market catering dan corporate order (pesanan dalam jumlah besar).
- segmen market delivery dengan memperkuat delivery online, karena segmen ini tentu akan sangat berbeda dengan segmen offline.
- Dan sebagainya.
Open New Market Strategy ini bisa digarap dengan meluncurkan :
- produk untuk target market yang berbeda,
- brand baru untuk target market yang sama maupun berbeda.
e. Multi Channel Sales
Strategi bisnis menghadapi resesi yang juga sangat penting adalah memaksimalkan sales channel tambahan. Ini dilakukan untuk menjaga penjualan kita saat ini. Sebetulnya tidak perlu juga menunggu resesi untuk melakukan hal ini.
Anda bisa juga mengkaji strategi ini dan mulai menerapkannya sesegera mungkin. Karena memang strategi multi channel sales ini sangat penting dalam menjalankan bisnis di masa sekarang.
Sales channel yang bisa digarap saat menjalankan strategi bisnis menghadapi resesi ini, seperti :
- dine in,
- WA Order,
- reseller atau affiliate,
- delivery online,
- sales team (big order / catering),
- dan sebagainya.
f. Pricing Strategy
Strategi bisnis menghadapi resesi ini juga tidak kalah penting untuk bisa bertahan dan tumbuh di 2023. Khususnya Anda yang menggarap segmen middle low yang memang punya sensitifitas terhadap harga, serta yang bisnisnya fokus di delivery online.
Terjangkau (affordable) akan jadi kunci yang penting di segmen market ini. Tentu affordable ini bukan harus sangat murah, tapi Anda sudah kaji memang terjangkau oleh target market Anda.
Harga yang Anda jual bisa jadi memang akan membuat net profit Anda turun, karena HPP naik akibat bahan baku naik. Namun, itu bisa dijaga dengan volume atau traffic pembelian yang besar.
Anda juga bisa menggunakan strategi harga lain untuk menjaga traffic tetap stabil, seperti :
- harga bundling,
- discount,
- paket,
- dan lain-lain.
Tapi, tetap harus do the math (kaji dan selalu hitung). Jadi program apapun yang Anda lakukan tetap harus sesuai dengan target (omset, HPP, profit).
g. Database Optimization & Repeat Buying
Strategi bisnis menghadapi resesi dan inflasi yang keenam adalah pengoptimalan basis data & pembelian berulang (database optimization & repeat buying). Konsumen loyal yang terus beli tentu jadi bekal penting dalam menjalankan suatu bisnis.
Jangankan resesi, dengan kondisi sekarang juga, konsumen loyal itu kunci bisnis bisa berkelanjutan (sustain). Jadi pastikan Anda mengenali siapa konsumen loyal dan cara terbaiknya adalah punya data base-nya.
Caranya bisa lewat aplikasi POS, aplikasi database lainnya, bahkan pencatatan manual juga silakan.
h. Agile & Innovative
Apa yang membuat banyak perusahaan tetap bertahan di era sulit, bahkan dapat berkembang seperti di masa pandemi? Karena agile dan innovative!
Strategi bisnis menghadapi resesi dan inflasi dengan project agile & innovative seperti :
- cepat beradaptasi dengan kondisi yang ada,
- mengeksplor berbagai kemungkinan, dan
- peluang untuk bisa bertahan dan tumbuh.
Hal ini tentunya tak berbeda pada tahun 2023 untuk bisnis dapat terus bertahan dan tumbuh.
Agile and innovative pada saat ini sudah harus menjadi DNA bagi setiap pebisnis, karena :
- situasi yang sangat tak pasti,
- persaingan yang sangat ketat, dan
- perubahan media yang dipakai konsumen yang sangat cepat.
Jadi :
- Berinovasilah secara berkala berdasarkan insight, seperti :
- data,
- fakta,
- informasi,
- dan sebagainya.
- Bentuk tim lalu lakukan pertemuan (meeting) rutin untuk membahas berbagai :
- hal inovatif,
- perubahan yang terjadi,
- dan lainnya.
- Lakukan hal di atas secara konsisten dan teratur, misalnya seminggu sekali.
- Kontrol setiap program yang ada dan action sehingga terukur.
i. Collaboration Over Competition
Kolaborasi dapat menurunkan biaya juga meningkatkan exposure dan traffic bagi brand Anda. Ada beragam bentuk kolaborasi yang bisa Anda pilih dalam menjalankan strategi bisnis menghadapi resesi dan inflasi.
Misalnya kolaborasi dengan :
- influencer / Key Opinion Leader (KOL) / buzzer;
- komunitas lokal (sepeda, runner, dll);
- brand kuliner lain, baik pesaing / kompetitor ataupun yang saling melengkapi);
- brand retail, seperti Coca-Cola, Nestle, Le Minerale, dsb;
- pemerintah;
- korporasi;
- dan sebagainya.
j. Marketing & Sales Activity
Strategi bisnis menghadapi resesi dan inflasi yang kesepuluh adalah kegiatan pemasaran dan penjualan (marketing and sales activity). Jangan kurangi atau hilangkan aktivitas pemasaran dan penjualan.
Bahkan harusnya lebih ditingkatkan misalnya selain marketing konvensional, Anda bisa menggunakan strategi digital marketing juga. Karena aktivitas ini merupakan sumber revenue / sales.
Justru, di perencanaan cash flow, inilah salah satu budget yang penting untuk dipertimbangkan tetap stabil di masa sulit. Ketika yang lain tiarap, Anda justru :
- maju lebih dekat dengan konsumen,
- menawarkan hal baru, dan
- berkolaborasi untuk menggarap atau menggaet target market yang ada.
Tapi, Anda harus paham juga, biarpun ada budget, tetap harus punya target dan diukur pencapaian penggunaan budgetnya. Tiap rupiah yang keluar wajib memiliki dampak terhadap TC (Total Check) atau APC (Average Per Check) perusahaan.
Jadi, jangan hanya berbicara dapat exposure atau awareness tanpa bisa diukur dampaknya terhadap penjualan / sales.
k. Keep Update & Be Fast
Strategi bisnis menghadapi resesi dan inflasi lainnya yaitu keep update and be fast. Banyak hal baru yang akan muncul setiap harinya, seperti hal yang membuat kita siaga.
Tetapi peka terhadap opportunity, peluang, inovasi yang membuat kita bisa bersaing juga sangat banyak. Jangan sampai kehilangan momen informasi / data seperti ini agar Anda bisa bergerak cepat memanfaatkan momen tersebut.
Contoh, di TikTok ada yang viral, segera mungkin kaji apakah bisa Anda manfaatkan untuk keuntungan? Kalau bisa, segera rapat (meeting) dan siapkan eksekusi dengan cepat untuk memanfaatkan informasi tersebut. Pertanyaannya, bagaimana hal ini bisa dilakukan?
Sebagai pemilik bisnis (business owner), biasakan Anda untuk update dengan informasi dan ilmu. Atau wajibkan tim Anda untuk update mingguan mengenai berbagai data, fakta, dan informasi dari beberapa sumber seperti :
- TikTok,
- Youtube,
- Instagram,
- dan sebagainya.
l. Technology Adoption
Strategi bisnis menghadapi resesi (adaptasi teknologi) ini bisa jadi solusi untuk menurunkan cost dengan cukup signifikan dalam segala hal :
- Cost Supply Chain (belanja, gudang, pengiriman, dll) bisa turun dengan teknologi.
- Cost recruitment dan training SOP bisa dipangkas signifikan dengan menggunakan Learning Management System (LMS).
- Cost Central Kitchen bisa dipangkas dalam jumlah besar dengan alih daya (outsourcing) ke pihak lain.
- Cost SDM bisa dipangkas dalam jumlah besar dengan menggunakan berbagai teknologi pendukung, seperti :
- Aplikasi Close Loop Market Place,
- Delegasi untuk mengelola laporan keuangan otomatis,
- dan lain-lain.
m. Business Consolidation
Konsolidasi bisnis juga bisa jadi strategi bisnis menghadapi resesi dan inflasi. Selain itu bisa juga untuk menghadapi kondisi yang kurang menguntungkan sekarang. Konsolidasi ini bisa terkait dengan :
- resources,
- teknologi,
- akuisisi bisnis untuk memperkuat pasar,
- dan yang lainnya.
Contoh :
Semua bisnis (khususnya kuliner) pasti butuh cup drink atau paper bowl makan? Kenapa tak saling berkonsolidasi. Yaitu menggabungkan kuantiti untuk dapat memperoleh harga murah dengan volume yang memang sesuai kebutuhan masing-masing.
Contoh lain :
Konsolidasi sesama pemain ayam, pemain daging, dan lain-lain. Yang intinya saling berkonsoliadasi untuk bisa menurunkan cost.
n. Bring Happiness & Be Positive
Ini strategi bisnis menghadapi resesi dan inflasi penting untuk menjalankan bisnis dengan senang dan selalu positif. Berita soal suram, dunia bakal mengerikan, dan lain-lain, cukup jadikan bagian di mana kita memang harus “waspada”.
Namun, Anda tidak perlu overthinking. Apalagi kemudian pasrah dan menyalahkan kondisi.
Setelah baca-baca, ternyata positifnya banyak juga untuk bisa dimanfaatkan! Bahkan, jika ternyata Anda bisa melalui dan memanfaatkan dengan baik hal ini akan memberikan impact yang sangat besar.
Khususnya impact terhadap kepercayaan diri dalam menjalankan bisnis. Apabila ketika ada banyak yang tebar fear saja Anda tetap positif dan terus bergerak, apalagi nanti jika kondisi membaik?
o. Investment Portofolio
Bapak investasi dunia pernah mengatakan, “Don’t put all your eggs in one basket”. Artinya, jangan menaruh semua investasi Anda dalam satu instrumen atau menggantungkan hanya dengan satu rencana.
Dan ini bisa jadi strategi bisnis menghadapi resesi dan inflasi yang tepat yang bisa Anda terapkan. Jangan sampai strategi ini Anda lewatkan.
Jika saat ini punya cash besar, tentu pikiran Anda segera mencari outlet, sewa, dan buka bisnis baru lagi. Hal ini untuk dapat omset dan cuan lebih besar lagi.
Tidak salah sih, tapi kelola-lah khususnya dengan kondisi saat ini. Misalnya 70% untuk growth (scale), tapi 30% untuk investasi di intrumen lain. Misalnya beli :
- properti,
- emas, dan
- saham.
Atau apapun yang memang lebih low risk, harga lagi bagus, dan bisa dilikuidasi (dijual) jika Anda memerlukannya satu saat nanti.
Jikapun bisnis berjalan bagus, anggap saja semua itu jadi investasi jangka panjang Anda. Namun, jika ternyata kondisi tidak terlalu bagus dan makin parah, setidaknya penurunan bisnis masih membuat Anda bisa bertahan. Karena punya aset lain yang bisa digunakan.
p. Cash Saving Allocation
Strategi bisnis menghadapi resesi dan inflasi yang terakhir adalah alokasi tabungan tunai (cash saving allocation). Cash is a king. Pada akhirnya, bisnis Anda bisa berjalan dan bertahan karena ada free cash yang Anda miliki, khususnya ketika kondisi kurang baik.
Jadi, bijaklah dalam menghabiskan kas (cash) dan alokasikan juga untuk penghematan (saving). Sehingga runway (landasan) Anda bertahan bisa cukup panjang. Setidaknya satu tahun ke depan kas bisnis Anda sudah aman.
Selain itu, Anda juga tetap harus menjaga supaya tim (karyawan) masih dapat dipertahankan. Dan mereka bisa tetap menafkahi keluarganya (tentunya yang produktif dan punya kontribusi).
Gunakan Strategi Bisnis Menghadapi Resesi Ini, Sekarang juga!
Ternyata tidak seseram dan sesuram itu, bukan, kondisi ke depan? Bahkan, bisa jadi Anda justru melihat peluang dan kesempatan yang tidak terlihat oleh pebisnis lainnya! Yuk, pelajari, siapkan, dan action.
Bukan saatnya pesimis, justru ini saatnya adrenalin naik dan semangat makin membara. Buktikan bahwa Anda pengusaha yang agile, inovatif, dan terus bergerak! Ingat kembali, bisnis hanyalah sebagai kendaraan, bukan sebagai tujuan.
Demikian info seputar strategi bisnis menghadapi resesi dan inflasi, semoga post ini berguna buat kalian. Tolong postingan tips bisnis ini Anda sebarluaskan agar semakin banyak yang mendapat manfaat.