
Tahukan Anda bahwa ada aturan emas di dunia bisnis? Dan tahukah ada banyak brand kuliner yang dipayungi sebuah perusahaan induk di bisnis kuliner? Siapa saja mereka dan apa pelajaran yang dapat diambil dari perjalanannya? Simak artikel perusahaan induk (holding company) ini hingga selesai.
Table of Contents
Holding Company
Satu aturan emas yang tak dapat diabaikan dalam bisnis yaitu terus bertumbuh dan menjadi besar atau dilibas habis oleh kompetitor.
Dalam bisnis, Anda tak dapat puas hanya dengan eksis saja lalu punya pertumbuhan yang stagnan. Kondisi tersebut sangat rentan bagi bisnis. Karena menurut pakar bisnis Charles Revson :
Beberapa brand di sektor bisnis kuliner tanah air memegang teguh prinsip tersebut. Hingga mereka menjelma menjadi kerajaan bisnis dengan dipayungi sebuah perusahaan induk di bisnis kuliner.
Apa Itu Holding Company?
Grup perusahaan adalah sekelompok perusahaan yang tergabung jadi satu wadah / organisasi. Kelompok perusahaan ini dibawahi oleh sebuah perusahaan induk (holding company).
Biasanya, perusahaan tersebut punya visi dan misi yang searah atau produk yang sejenis. Oleh sebab itu, berbagai perusahaan tersebut setuju untuk bergabung jadi satu dan bekerja sama.
Holding company yaitu perusahaan utama yang jadi pemimpin dari suatu grup perusahaan. Karena pemimpin dari grup, maka perusahaan tersebut bertanggung jawab dalam :
- perencanaan,
- koordinasi, dan
- pengendalian anak perusahaannya.
Hal tersebut dilakukan supaya seluruh tujuan dari awal dibentuknya holding bisa tercapai oleh seluruh perusahaan. Begitu juga pada holding company atau perusahaan induk di bisnis kuliner.
Tujuan Dibentuknya Holding Company
Pemerintah Indonesia menyatakan bahwa pembentukan perusahaan jadi sebuah grup memberikan efek positif terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan, dengan adanya holding company, perusahaan bisa :
- membangun,
- mengelola, dan
- mengkoordinasikan kinerja antar perusahaan.
Saat seluruh anak perusahaan bisa memberikan kinerja yang optimal, maka diharapkan market value-nya juga dapat meningkat. Selain itu akan lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Oleh sebab itu, strategi dan peran dari perusahaan induk sangatlah penting dalam menentukan keberhasilan dari holding secara keseluruhan.
Kelebihan Jadi Holding Company
Apa kelebihannya jadi holding company? Biasanya, holding company punya kelebihan dan kekurangan dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin perusahaan. Ini juga berlaku pada perusahaan induk di bisnis kuliner.
Tiap perusahaan induk bisa melakukan perencanaan, mengambil kendali sampai audit dengan beberapa ketentuan tertentu. Untuk lebih detailnya, berikut beberapa kelebihan dari holding company :
1. Fungsi Perencanaan dan Pengendalian
Salah satu tugas utama sebuah perusahaan induk yaitu membuat rencana bersama untuk seluruh anak perusahaan. Selanjutnya, setiap anak perusahaan harus menjalankan rencana tersebut dengan strategi masing-masing.
Untuk melihat dan memastikan bahwa setiap perusahaan sudah menjalankan rencana tersebut, perusahaan induk bisa melakukan pengendalian dan audit.
Namun, agar perusahaan induk bisa mengendalikan perusahaan lain, maka perusahaan induk harus memiliki paling tidak 20 – 50% dari total saham anak perusahaan. Bila kurang dari jumlah tersebut, perusahaan induk tak diperkenankan untuk melakukan pengendalian.
2. Operasional Perusahaan
Salah satu kelebihan dari adanya perusahaan induk yaitu berkurangnya risiko pailit atau kerugian oleh anak perusahaan. Perusahaan induk di bisnis kuliner dan lainnya akan bertanggung jawab terhadap seluruh anak perusahaan baik yang untung maupun yang merugi.
Bila seluruh anak perusahaan sukses dan memperoleh keuntungan, maka hasilnya juga akan diperoleh oleh perusahaan induk. Tapi jika ada anak perusahaan yang mengalami kegagalan, maka bisa ditutup atau dibantu dengan perusahaan lain dan perusahaan induk sendiri.
3. Menggabungkan Perusahaan Sejenis
Sebuah holding company bisa membentuk satu grup perusahaan dengan beberapa perusahaan yang punya produk sejenis. Hal ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pengendalian operasional kedepannya.
4. Memperkuat Posisi Strateginya di Pasar
Dengan menggabungkan beberapa pasar kuat di Indonesia, maka baik posisi induk dan anak perusahaan akan makin kuat. Hal ini pun disebut ekspansi, yang bisa dilakukan dengan integrasi vertikal ataupun horizontal dengan perusahaan lainnya.
Perusahaan Induk di Bisnis Kuliner Indonesia
Beberapa brand berikut menjadi contoh yang baik tentang bagaimana perusahaan induk di bisnis kuliner dapat dibentuk dan dikelola dengan baik. Mari simak perjalanan perusahaan induk (holding company) ini!
a. Baba Rafi Enterprise
Perusahaan induk di bisnis kuliner Indonesia yang pertama yaitu Baba Rafi Enteerprise. Kebab Baba Rafi didirikan pada 2003 oleh Hendy Setiono. Bisnis ini dimulai dari mengoperasikan gerobak kecil dengan modal Rp 4 juta di Jl. Nginden Semolo, Surabaya.
Tahun 2005, Kebab Baba Rafi makin berkembang pesat dan bisa meresmikan PT Baba Rafi Indonesia. Di mana brand ini kini sudah punya outlet :
- 300 di seluruh Indonesia, dan
- 68 yang tersebar di 9 negara.
Kini brand Baba Rafi telah berevolusi jadi Baba Rafi Enterprise. Perusahaan ini telah memayungi beberapa brand di bawahnya yang bergerak di industri :
- kuliner,
- kecantikan, dan
- aqua culture.
Brand-brand tersebut di antaranya :
b. Kenangan Group
Perusahaan induk di bisnis kuliner Indonesia yang kedua yaitu Kenangan Group. Kopi Kenangan menyandang status sebagai the first new retail F&B unicorn di Indonesia.
Holding company ini melebarkan gebrakannya ke banyak brand lain yang akhirnya tidak hanya bicara soal kopi saja. Saat ini, sejumlah brand resmi bernaung di bawah Kenangan Group, yakni :
- Cerita Roti,
- Chigo,
- Kenangan Heritage,
- Rumah Kenangan,
- Kenangan Manis, dan
- ready to drink (RTD) coffee Kopi Kenangan Hanya Untukmu.
Masing-masing dari brand yang dipayungi oleh Kenangan Group juga mencatatkan performa yang tak kalah fantastis dibandingkan Kopi Kenangan. Sepanjang 2021, brand tersebut memiliki performa :
- Kopi Kenangan sukses mencatatkan penjualan lebih dari 3 juta gelas tiap bulan.
- Cerita Roti mencatatkan penjualan sebesar 6,4 juta dalam satu tahun.
- Chigo mencatatkan penjualan lebih dari 1 juta produk.
- Kenangan Manis yang diluncurkan pada Oktober 2021 telah berhasil menjual 20 ribu cookies dalam sebulan.
c. Akang Group
Perusahaan induk di bisnis kuliner Indonesia yang ketiga yaitu Akang Group. Tahun 2018 Mokhammad Dandi Sepsaditri memberikan sentuhan kecil terhadap dunia kuliner Nusantara. M Dandi melakukan inovasi makanan berupa bakso yang terbuat dari olahan tepung aci.
M Dandi memulai bisnis Baso Aci Akang di suatu kawasan perumahan di Tangerang dengan memakai :
- etalase bekas jualan orang lain
- dua meja (pinjam tetangga), dan
- tempat seadanya (masih sewa).
Bahkan pada bulan pertama ketika memulai, Dandi masih harus nombok setengah juta untuk menutupi biaya sewa bulan berikutnya.
Dari langkah kecil M Dandi tersebut maka lahirlah brand Baso Aci Akang. Brand ini sudah memiliki lebih dari 100 cabang dan akan terus bertambah. Sehingga menjadikan tepung aci lebih dikenal sampai ke pelosok Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, bisnis Baso Aci Akang semakin berkembang. Bahkan Dandi mulai mencoba mengembangkan bisnis barunya di luar Baso Aci Akang.
Sampai pada tahun 2021 terbentuklah Akang Group yang kini telah mempunyai 4 brand antara lain :
- Baso Aci Akang (2018),
- Iga Kokojo (2019),
- Toko Kopi Pasar Lama (2021), dan
- Acihuy (2021).
Sekian informasi tentang perusahaan induk di bisnis kuliner tanah air, kami harap post kali ini mencerahkan kalian. Tolong post bisnis untuk muslimahpreneur ini diviralkan biar semakin banyak yang mendapatkan manfaat.