Apa saja perhatian atau pendidikan orangtua pada anak umur enam tahun pertama? Mau tahu apa saja pendidikan anak usia 6 tahun pertama dari orangtua? Simak artikel tuntunan memperhatikan anak pada usia enam tahun pertama ini hingga selesai.
Table of Contents
Pendidikan Anak Usia 6 Tahun Pertama
Periode pertama dalam kehidupan anak (usia enam tahun pertama) merupakan periode yang sangat genting dan paling penting. Periode ini punya pengaruh yang sangat mendalam dalam pembentukan pribadi anak.
Apapun yang terekam dalam benak anak pada periode ini, nanti akan tampak pengaruh-pengaruhnya dengan nyata pada kepribadiannya ketika menjadi dewasa. Karenanya, para pendidik harus memberikan banyak perhatian pada pendidikan anak dalam periode ini.
Aspek-aspek yang wajib orang perhatikan pada pendidikan anak usia 6 tahun pertama, dapat kami ringkaskan sebagai berikut :
a. Memberikan Kasih Sayang yang Anak Perlukan
Memberikan kasih sayang yang anak perlukan dari pihak kedua orangtua, terutama ibu merupakan suatu yang mendasar (primer). Hal ini agar anak belajar mencintai orang lain. Bila tak merasakan cinta kasih ini, maka anak akan :
- tumbuh mencintai dirinya sendiri saja, dan
- membenci orang di sekitarnya.
Seorang Ibu yang Muslimah harus menyadari bahwa tidak ada sesuatu pun yang boleh menghalanginya untuk memberikan kepada anak kebutuhan alaminya. Yaitu berupa kasih sayang dan perlindungan.
Dia akan merusak seluruh eksistensi anak, jika tidak memberikan haknya dalam perasaan-perasaan ini, yaitu yang :
- Allah SWT karuniakan dengan rahmat dan hikmah-Nya dalam diri ibu, dan
- memancar dengan sendirinya untuk memenuhi kebutuhan sang anak.
Maka sang ibu hendaklah senantiasa untuk memperhatikan hal ini dan tak sibuk dengan :
- kegiatan karir di rumah,
- perselisihan dengan suarni,
- atau kesibukan lainnya.
b. Membiasakan Anak Berdisiplin
Membiasakan anak berdisiplin mulai dari bulan-bulan pertama dari awal kehidupannya, bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Telah terbukti bahwa membiasakan anak untuk menyusu dan buang hajat pada waktu-waktu tertentu dan tetap adalah sesuatu yang mungkin.
Meskipun hal tersebut melalui usaha yang berulang kali. Sehingga motorik tubuh anak akan terbiasa dan terlatih dengan hal ini.
c. Menjadi Teladan yang Baik
Hendaklah kedua orangtua jadi teladan yang baik bagi anak dari permulaan kehidupannya. Caranya konsistensi di atas manhaj Islam dalam :
- perilaku mereka (secara umum);
- pergaulannya dengan anak (secara khusus).
Jangan mengira karena anak masih kecil dan tak mengerti apa yang terjadi di sekitarnya. Sehingga kedua orangtua melakukan tindakan-tindakan yang salah di hadapannya. Ini punya pengaruh yang besar sekali pada pribadi anak.
Hal itu karena kemampuan anak untuk menangkap dengan sadar atau tidak sangat besar sekali. Terkadang melebihi apa yang kita duga. Sementara kita melihatnya sebagai makhluk kecil yang tak tahu dan tak mengerti.
Memang, sekalipun ia tak tahu apa yang ia lihat, itu semua berpengaruh baginya. Karena, di sana ada 2 alat yang sangat peka sekali dalam diri anak, yakni :
- alat penangkap, dan
- alat peniru.
Meski kesadarannya mungkin terlambat sedikit atau banyak, akan tetapi hal ini tidak dapat merubah sesuat sedikit pun. Anak akan menangkap secara tidak sadar atau tanpa kesadaran purna. Dan mereka akan meniru secara tidak sadar atau tanpa kesadaran purna, segala yang mereka lihat atau dengar di sekitarnya.
d. Memperhatikan Adab yang Baik untuk Anak
Berikut beberapa hal yang perlu orangtua perhatikan terkait adab yang mesti anak lakukan dalam kehidupan :
1. Pembiasaan Diri
Pendidikan anak usia 6 tahun pertama dengan adab-adab umum yang mesti mereka lakukan dalam pergaulannya, antara lain membiasakannya :
- menggunakan tangan kanan untuk mengambil, memberi, makan dan minum*;
- mendahulukan bagian kanan dari badannya dalam berpakaian, ketika mengenakan kain / baju, atau lainnya;
- melepas pakaian memulai dari sebelah kiri;
- sederhana dalam makan dan minum;
- untuk menjauhkan dari sikap rakus;
- membaca Bismillah ketika hendak makan;
- untuk mengambil makanan yang terdekat;
- tidak memulai makan sebelum orang lain;
- tidak memandang dengan tajam kepada makanan maupun kepada orang yang sedang makan;
- tidak makan dengan tergesa-gesa;
- mengunyah makanan dengan baik;
- memakan makanan yang ada dan tak menginginkan yang tak ada;
- membersihkan mulut dengan menggunakan siwak atau sikat gigi, baik setelah makan, sebelum tidur, dan setelah bangun tidur;
- mengucapkan 2 kalimat syahadat dan mengulanginya berkali-kali tiap hari;
- membaca “Alhamdulillah” jika bersin;
- mengatakan “Yarhamukallah” pada orang yang bersin yang membaca “Alhamdulillah”;
- berterima kasih bila dapat suatu kebaikan, sekalipun hanya sedikit;
- berjalan pada trotoar bukan di tengah jalan;
- mengucapkan salam dengan sopan kepada orang yang anak jumpai dengan mengatakan “Assalamu ‘alaikum” serta membalas salam orang yang mengucapkannya;
- menuruti perintah orangtua atau siapa saja yang lebih besar darinya, bila disuruh sesuatu yang diperbolehkan;
- menghormati milik orang lain, dengan tak mengambil permainan maupun makanan orang lain, sekalipun permainan atau makanan saudaranya sendiri.
2. Pendidikan Adab
Anak juga perlu untuk orangtua didik masalah adab, seperti mendidiknya / mengajarinya :
- mencintai mendahulukan orang lain dalam makanan atau permainan yang mereka senangi**;
- agar tidak berjalan mendahului kedua orangtua atau siapa yang lebih tua darinya;
- tidak memasuki tempat lebih dahulu dari kedua orangtua atau siapa yang lebih tua darinya untuk menghormati mereka;
- agar tidak membuang sampah di jalanan, bahkan menjauhkan kotoran darinya;
- kata-kata yang benar dan membiasakannya mengucapkan bahasa yang baik.
3. Mencegah atau Melarang
Selain membiasakan dan mendidik, sebagai orangtua kita juga perlu mencegah atau melarang anak untuk melakukan hal-hal seperti :
- tidur tengkurap dan membiasakannya tidur dengan miring ke kanan;
- tak menggunakan pakaian atau celana yang pendek, supaya anak tumbuh dengan kesadaran menutup aurat dan malu membukanya;
- menghisap jari dan menggigit kukunya;
- memain-mainkan hidungnya.
4. Memperhatikan Hal Lainnya
Selain pendidikan anak usia 6 tahun pertama dari orangtua di atas, masih ada yang lain, yaitu seperti :
- Agar menahan mulut dan menutupnya bila menguap, serta jangan sampai bersuara.
- Tidak memanggil ibu dan bapak dengan namanya, tetapi biasakan memanggil dengan kata-kata : Ummi (Ibu) dan Abi (Bapak).
- Bila membantah, memperingatkannya supaya kembali kepada kebenaran dengan suka rela, jika Tapi kalau tidak, orangtua boleh paksa untuk menerima kebenaran. Sebab hal ini lebih baik daripada mereka tetap membantah dan membandel.
- Hendaknya orangtua mengucapkan terima kasih kepada anak bila menuruti perintah dan menjauhi larangan. Bisa juga sekali-kali memberikan hadiah yang anak senangi berupa makanan, mainan atau jalan-jalan.
- Tidak melarangnva bermain selama masih aman, seperti bermain dengan pasir dan permainan yang diperbolehkan, sekalipun menyebabkan bajunya kotor. Sebab permainan pada periode ini penting sekali untuk pembentukan jasmani dan akal anak.
- Menanamkan kecintaan kepada anak pada alat permainan yang dibolehkan seperti bola, mobil-mobilan, miniatur pesawat terbang, dan lain-lainnya. Dan tanamkan kepada anak supaya membenci alat permainan yang punya bentuk terlarang seperti manusia dan hewan.
Catatan :
- *Jika makan dengan tangan kiri, maka hendaklah memperingatkan dan berusaha mengalihkan makanannya ke tangan kanannya secara lembut.
- **Dengan membiasakan mereka agar menghormati:
- saudara-saudaranya,
- sanak familinya yang masih kecil, dan
- anak-anak tetangga jika mereka melihatnya sedang menikmati sesuatu makanan atau permainan.
Baca juga : Tuntunan Memperhatikan Anak Setelah Lahir
Sekian info perihal pendidikan anak usia 6 tahun pertama dari orangtua, semoga artikel ini membantu kalian. Mohon artikel pendidikan anak islami ini kalian sebarluaskan biar semakin banyak yang mendapat manfaat.
Referensi : Pendidikan Anak dalam Islam, Yusuf Muhammad al-Hasan