Di artikel ini kami akan bahas tentang kemoterapi kanker payudara serta efek sampingnya. Chemotherapy adalah menggunakan suatu obat yang fungsinya adalah untuk membunuh sel kanker. Systemic chemotherapy, obat chemo tersebut dialirkan lewat pembuluh darah, targetnya adalah seluruh sel kanker yang ada di tubuh.
Efek Samping Kemoterapi Kanker Payudara
Efek samping obat chemotherapy sangat individual, tergantung dari masing-masing pasien juga dosis yang diberikan biasanya dokter akan menghitung luas tubuh melalui berat badan pasien.
Pada saat melakukan chemotherapy (kemoterapi) akan ada beberapa efek samping yang umumnya dirasakan pasien adalah
- Rambut rontok
- Kemungkinan resiko infeksi (biasanya sariawan pada mulut, tenggorokan susah menelan karena infeksi jamur)
- Kuku dan kulit menghitam, kadang kulit kering
- Mual & muntah
- Ngilu tulang-tulang
- Hilang nafsu makan
- Diare atau malahan susah buang air besar
- Asam lambung naik
Gejala-gejala itu biasanya akan menghilang ketika pengobatan selesai. Chemotherapy bisa diberikan secara oral (diminum) dan intravenous (diinfuskan). Diberikan secara beseri (untuk oral biasanya diminum selama 2 minggu, istirahat 1 minggu. Kalau diinfuskan 6 kali chemo, jaraknya 3 minggu untuk yang full dose).
Biasanya tidak perlu menginap di Rumah Sakit, apabila satu jam setelah chemo tidak mengalami efek apapun. Kalau agak mual-mual sedikit tidak apa-apa sampai di rumah biasanya akan hilang asal langsung istirahat / tidur.
Chemotherapy, bisa diberikan sebagai neoadjuvant therapy (diberikan sebelum diadakan operasi, tujuannya adalah untuk mengecilkan tumor yang besar, mengeringkan luka kanker akibat kanker yang sudah pecah), atau adjuvant therapy (diberikan setelah operasi, untuk mengurangi kekambuhan).
Obat-Obatan Kemoterapi Kanker Payudara
Dalam hal mana apabila kanker kambuh lagi (cancer reccurence). Pasien biasanya ditawari untuk menggunakan obat baru atau kombinasi dari obat yang sudah ada. Obat yang berbeda, berguna untuk kanker yang berbeda pula. Dan penelitian menunjukkan bahwa kombinasi dari obat-obat tertentu akan lebih efektif daripada obat individual.
Obat-obat chemotherapy yang biasanya digunakan untuk kanker payudara adalah:
- Cyclophosphamide (cytoxan, Neosar)
- Methotrexate (banyak merk)
- Fluorouracil (5-Fu, Adrucil)
- Doxorubicin (Adriamycin, Rubex)
- Paclitaxel (Taxol)
- Docetaxel (Taxotere)
- Vinorelbine (Navelbine)
- Capecitabine (Xeloda)
- Protein bound paclitaxel (Abraxane)
- Gemcitabine (Gemzar)
- Ada juga obat yang baru di buat oleh Brysto Myers and Squib yaitu Ixempra (tapi belum beredar di Indonesia, karena masih sangat baru)
- dll
Contoh kombinasi obat kemoterapi kanker payudara :
- CMF (cyclophosphamide, methotrexate, dan 5-FU)
- FAC (5-Fu, Doxorubicin, cyclophosmide)
- TAC (docetaxel, doxorubicin, dan cyclophosphamide)
- GT (gemcitabine dan paclitaxel)
- dll
Beberapa obat ini bisa juga dikombinasikan dengan trastuzumab (Herceptine), suatu obat yang tergolong dalam targeted therapy. Dalam pengobatan kanker akan selalu dievaluasi oleh team dokter juga lebih baik apabila pasien aktif terlibat.
Demikian informasi mengenai kemoterapi kanker payudara serta efek sampingnya, kami harap postingan kali ini bermanfaat untuk kalian. Mohon artikel ini dishare supaya semakin banyak yang memperoleh manfaat.
Referensi:
- Cantik dan Sehat Payudara
- Muslimah Sehat