Gulma

Herba Sambiloto Si Pahit yang Berkhasiat untuk Kesehatan

Herba Sambiloto

Tahukah Anda kalau herba Sambiloto merupakan tumbuhan liar berkhasiat obat! Untuk mengetahui seluk beluk tumbuhan gulma sambiloto bisa simak artikel ini hingga selesai.

Herba Sambiloto

Nama Sambiloto

Herba Sambiloto tumbuh liar di tempat terbuka, seperti di kebun, tepi sungai, lahan kosong yang agak lembab, atau di pekarangan. Tumbuhan gulma berkhasiat obat (Sambiloto) ini termasuk ke dalam keluarga (famili) Acanthaceae.

Sinonim Sambiloto

  • Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees,
  • Justicia paniculata Burm.f.

Nama Lain Sambiloto

Indonesia (Lokal) :

  1. Sunda : ki oray, ki peurat, takilo.
  2. Jawa : bidara, sadilata, sambilata, takila.
  3. Sumatra : pepaitan

Asing :

  1. China : chuan xin lian, yi jian xi, lan he lian.
  2. Vietnam : xuyen tam lien, cong cong.
  3. India / Pakistan : kirata, mahatitka.
  4. Inggris : creat, green chiretta, halviva, kariyat.
Ciri Sambiloto

Berikut beberapa ciri herba Sambiloto :

  1. Tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 700 mdpl.
  2. Termasuk ke dalam terna semusim.
  3. Tinggi sambiloto 50 – 90 cm.
  4. Batang sambiloto memiliki banyak cabang berbentuk segi empat (qwadrangularis) dengan nodus yang membesar.
  5. Daun sambiloto :
  • tunggal,
  • bertangkai pendek,
  • letak berhadapan bersilang,
  • bentuk lanset,
  • pangkal runcing,
  • ujung meruncing,
  • tepi rata,
  • permukaan atas hijau tua,
  • bagian bawah hijau muda,
  • panjang 2 – 8 cm, dan
  • lebar 1 – 3 cm.
  1. Perbungaan rasemosa yang bercabang membentuk malai (sekumpulan bunga) yang keluar dari ujung batang atau ketiak daun.
  2. Bunga sambiloto :
  • berbibir berbentuk tabung,
  • kecil-kecil,
  • warnanya putih bernoda ungu.
  1. Buah sambiloto :
  • kapsul berbentuk jorong,
  • panjang sekitar 1,5 cm,
  • lebar 0,5 cm,
  • pangkal dan ujung tajam;
  • jika masak maka akan pecah membujur jadi 4 keping,
  • biji gepeng,
  • kecil-kecil, dan
  • warnanya cokelat muda.
  1. Bagian yang dipakai untuk obat adalah herba.

Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis  Sambiloto

Tanaman gulma berkhasiat obat (Sambiloto) ini memiliki beberapa sifat khas seperti :

  1. rasanya pahit,
  2. dingin,
  3. masuk meridian :
  • paru,
  • lambung,
  • usus besar, dan
  • usus kecil.

Kandungan Kimia Sambiloto

Daun dan percabangan herba Sambiloto mengandung lakton yang terdiri dari :

  • deoksiandrografolid,
  • neo-andrografolid,
  • 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid,
  • homo-andrografolid, dan
  • andrografolid (zat pahit).

Selain itu, terdapat pula :

  • flavonoid,
  • alkane,
  • keton,
  • aldehid,
  • mineral (kalium, kalsium, natrium),
  • damar, dan
  • asam kersik.

Flavotioid diisolasi terbanyak dari akar, yaitu :

  • polimetoksiflavon,
  • andrografin,
  • ikulin,
  • mono-0-metilwithin, dan
  • apigenin-7,4-dimetileter.

Efek Farmakologis Sambiloto

Berikut beberapa efek farmakologis dari herba Sambiloto :

  1. Zat aktif andrografolid dalam sambiloto terbukti bermanfaat sebagai hepatoprotektor yaitu melindungi sel hati dari zat toksik.
  2. Herba ini berkhasiat bakteriostatik pada :
  • staphylococcus aurcus,
  • pseudomonas aeruginosa,
  • proteus vulgaris,
  • shigella dysenteriae, dan
  • escherichia coli.
  1. Herba sambiloto ini sangat efektif untuk pengobatan infeksi In vitro. Air rebusan herba ini merangsang daya fagositosis sel darah putih.
  2. Andrografolid :
  • menurunkan demam karena pemberian vaksin yang mengakibatkan panas pada kelinci.
  • dapat mengakhiri kehamilan dan menghambat partumbuhan trofosit plasenta.
  1. Dari segi farmakologi, sambiloto mempunyai :
  • efek muskarinik pada pembuluh darah,
  • efek pada jantung iskenik,
  • efek pada respirasi sel,
  • sifat kholeretik,
  • antiinflamasi, dan
  • antibakteri.
  1. Komponen aktifnya berkhasiat antiradang dan antipiretik, seperti :
  • ncoandrografolid,
  • andrografolid,
  • deoksiandrografolid, dan
  • 14-deoksi-11, 12-didehidro-andrografolid.
  1. Pemberian rebusan daun sambiloto 40% sebanyak 20 mg/kg berat badan dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus putih.
  2. Infus daun sambiloto 5%, 10%, dan 15% dapat menurunkan suhu tubuh marmut yang dibuat demam.
  3. Infus herba sambiloto memiliki daya anti-jamur terhadap :
  • Microsporum canis,
  • Trichophyton mentagrophytes,
  • Trichophyton rubrum,
  • Candida albicans, dan
  • Epidermo-phyton floccosum.
  1. Fraksi etanol sambiloto mempunyai efek antihistaminergik. Peningkatan konsentrasi akan menaikkan hambatan kontraksi ileum marmut terisolasi yang diinduksi dengan histamin dihidroksiklorida.

Penggunaan Herba Sambiloto

Sambiloto bermanfaat untuk pengobatan seperti penyakit (indikasi) :

  1. Keracunan, akibat :
  • jamur,
  • singkong,
  • tempe bongkrek,
  • makanan laut;
  1. Kanker atau penyakit trofoblas seperti :
  • kehamilan anggur (mola hidatidosa), dan
  • penyakit trofoblas ganas (tumor trofoblas);
  1. Penyakit radang, seperti :
  • tonsilitis (radang amandel),
  • pneumonia (radang paru),
  • bronkhitis (radang saluran napas),
  • pielonefritis akut (radang ginjal akut),
  • OMA (radang / infeksi telinga tengah),
  • radang usus buntu;
  1. Penyakit berkenaan dengan kencing, seperti :
  • kencing nanah (gonorhoe),
  • kencing manis (DM);

Selain itu, Sambiloto juga bermanfaat untuk mengobati penyakit :

  • hepatitis,
  • infeksi saluran empedu,
  • disentri basiler,
  • tifoid,
  • diare,
  • influenza,
  • abses paru,
  • sakit gigi,
  • demam,
  • malaria,
  • tuberkulosis paru,
  • skrofuloderma,
  • batuk rejan (pertusis),
  • sesak napas (asma),
  • darah tinggi (hipertensi),
  • kusta (morbus hansen / lepra),
  • leptospirosis,
  • tumor paru.

Cara Pemakaian Sambiloto

Berikut beberapa cara pemakaian herba Sambiloto :

  1. Herba dipanen sewaktu tumbuhan ini mulai berbunga. Setelah dicuci, dipotong-potong seperlunya lalu dikeringkan.
  2. Ramuan sambiloto diminum 3 – 4 kali sehari, dengan ketentuan :
  • rebus herba kering sebanyak 10 – 20 gr, atau
  • giling halus herba kering sampai menjadi bubuk, lalu diseduh.
  1. Untuk pengobatan kanker, pengobatan dapat menggunakan :
  • cairan infus,
  • injeksi, atau
  • tablet.
  1. Untuk pemakaian luar seperti digigit ular berbisa, gatal-gatal, atau bisul yaitu :
  • rebus herba segar lalu airnya dipakai untuk mencuci bagian yang sakit, atau
  • giling halus herba segar dan bubuhkan pada bagian yang sakit.

Contoh Pemakaian Sambiloto

Berikut beberapa contoh pemakaian herba sambiloto sesuai penyakitnya :

Tifoid

Rebus daun sambiloto segar sebanyak 10 – 15 lembar dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring ramuan dan tambahkan madu secukupnya, kemudian diminum sekaligus. Pengobatan dilakukan tiga kali sehari.

Disentri

Herba krokot segar (Portulaca oleracea) sebanyak 500 gr diuapkan selama 3 – 4 menit. Setelah itu ditumbuk dan diperas.

Tambahkan bubuk kering sambiloto sebanyak 10 gr pada air perasan yang terkumpul tersebut sambil diaduk. Campuran tersebut diminum 3 kali sehari masing-masing ⅓ bagian.

Demam

Daun sambiloto segar sebanyak satu genggam ditumbuk. Lalu ditambahkan ½ cangkir air bersih, kemudian disaring dan diminum sekaligus. Daun segar yang digiling halus juga dapat dipakai sebagai tapal badan yang panas.

Tuberkulosis Paru

Daun sambiloto kering digiling menjadi bubuk. Lalu tambahkan madu secukupnya sambil diaduk merata. Kemudian dibuat pil dengan diameter 0,5 cm. Pil ini lalu diminum sebanyak 15 – 30 pil dengan air matang. Pengobatan 2 – 3 kali sehari.

Pharingitis

Cuci sambiloto segar sebanyak 9 gr, lalu bilas dengan air matang. Kunyah bahan tersebut lalu airnya ditelan.

OMA

Cuci dan giling halus herba sambiloto segar lalu diperas. Airnya digunakan untuk tetes telinga.

Kencing Manis

Cuci daun sambiloto segar sebanyak ½ genggam. Lalu rebus dengan 3 gelas air bersih sampai hanya tersisa 2¼ gelas. Setelah dingin, saring ramuan ini. Kemudian minum sehabis makan 3 kali sehari masing-masing ¾ gelas.

Kencing Nanah

Pengobatan menggunakan tiga tangkai sambiloto.

Ramuan Sambiloto Lainnya

  1. Herba kering sebanyak 9 – 15 g direbus dengan tiga gelas air hingga tersisa satu gelas. Setelah dingin, hasil rebusan disaring. Air rebusan ini diminum 2 kali sehari masing-masing ½ gelas. Ramuan ini untuk mengobati penyakit :
  • Disentri Basiler,
  • Diare,
  • Radang Saluran Napas, dan
  • Radang Paru.
  1. Seduh bubuk kering herba sambiloto sebanyak 1 gr dengan secangkir air panas. Setelah dingin, airnya diminum sekaligus. Pengobatan penyakit ini dilakukan 3 – 4 kali sehari untuk :
  • Influenza,
  • Demam, dan
  • Sakit Kepala.
  1. Seduh daun sambiloto segar sebanyak 5 – 7 lembar dengan ½ cangkir air panas. Bahan ditambahkan madu secukupnya sambil diaduk. Setelah dingin, ramuan diminum sekaligus. Pengobatan dilakukan tiga kali sehari. Seduhan ini berkhasiat untuk mengobati penyakit :
  • Batuk Rejan (Pertusis), dan
  • Darah Tinggi.
  1. Seduh bubuk kering tanaman sambiloto sebanyak 3 – 4,5 g dengan air panas secukupnya. Setelah dingin, ramuan tersebut ditambahkan dengan madu secukupnya, lalu diminum sekaligus. Ramuan ini untuk mengobati :
  • Radang Paru,
  • Tonsilitis, dan
  • Radang Mulut.
  1. Rebus herba sambiloto segar sebanyak 9 – 15 gr dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 Saring ramuan setelah dingin. Lalu minum ramuan tersebut 2 kali sehari masing-masing ½ gelas. Rebusan ini berguna untuk :
  • Hidung Berlendir (Rinorea), dan
  • Sakit Gigi.

Kami sendiri menjual produk MSI yang salah satu kandungannya dari Sambiloto. Mau tahu produknya, silakan kontak kami atau klik link.

Sekian informasi seputar Herba Sambiloto Si Pahit yang Berkhasiat untuk Kesehatan, kami harap post ini mencerahkan teman-teman semua. Tolong artikel tanaman liar berkhasiat obat (Sambiloto) ini diviralkan supaya semakin banyak yang mendapatkan manfaat.

Leave a Comment

WeCreativez WhatsApp Support
Admin ada di sini untuk menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!